Minggu, 15 Juni 2014

Kumpulan Pantun Jenaka

PANTUN JENAKA

Oh bulan kemana bintang
Atas pucuk kayu ara
Oh tuan kemana hilang
Dalam bilik anak dara

Atas pucuk kayu ara
Lebat daunnya pokoknya rindang
Hilang kedalam bilik nak dara
Cuma meminta rokok sebatang

Ambil segulung rotan saga
Sudah diambil mari diurut
Duduk termenung harimau tua
Melihat kambing mencabut janggut

Sudah diambil mari diurut
Diurut dibawah pokok sena
Melihat kambing mencabut janggut
Gajah pula mengorek telinga

Ambilkan bilah pokok sena
Jadikan lata tempat berhandai
Andaikan gajah korek telinga
Giliran buaya hajat berinai

Jadikan lata tempat berhandai
Terbang sekawan burung belibis
Giliran buaya hajat berinai
Pipit pula membilang tasbih

Ambil sejimpit beras dan bertih
Ditabur penawar merubah nasib
Andaikan pipit membilang tasbih
Tafakur elang membaca ratib

Ditabur penawar merubah nasib
Nasib baik bukan sebarang
Tafakur elang membaca ratib
Melihat sitikus mengasah parang

Janda berhias merambah karang
Sirih kuning disangka serai
Melihat tikus mengasah parang
Datang kucing meminta damai

Sirih kuning disangka serai
Dijemur panas daunnya kering
Melihat kucing meminta damai
Ayam memasak pulut kuning

Elok sungguh bunga kantil
Tumbuh kearah kolam telaga
Elok sungguh berbini sungil
Walaupun marah tersenyum juga

Tumbuh kearah kolam telaga
Telaga mencuci badan yang melekit
Walaupun marah tersenyum juga
Tangan ketam cubitnya sakit

Bunga kantil sunting di Aceh
Bunganya putih dalam cerana
Biarlah sungil hatinya kasih
Cubitnya perih saya terima

Bunganya putih dalam cerana
Dipetik dijual didalam pekan
Sementelah cubitan tuan terima
Hatinya jangan tuan lukakan

Bentan Telani diberi nama
Lagunya indah menawan merayu
Jangan hatinya diberi luka
Nantinya hilang kawan beradu

Disana merak disini merak
Merak mana hendak dikepung
Disana hendak disinipun hendak
Pening kepala terajang punggung

Diumpan merak dengan dedak
Hendak ditangkap dengan segera
Di sana hendak di sinipun hendak
Tepuk dada tanyakan selera

Bayan merbah merbuk dara
Terbang bebas hiasan angkasa
Jangan salah tertepuk dada
Badan terhempas mara bencana

Tuan puteri di atas puri
Dato hulubalang di atas padang
Bila dinasihati dengar-dengari
Bila bertepuk pandang-pandang

Air tawar ditambah gula
Lalu dihidang beralaskan kain
Memang awak mencari bala
Pergi menepuk dada yang lain

Bertelepuk emas diatas kain
Ada sirih bergambir tiada
Tak menepuk dada yang lain
Dada sendiri berdaging tiada

Tuah merbuk pada kung-nya
Bandan menukik begap rupa
Raja Chola menggeleng kepala
Berubah tepuk pada dada
Padan menjadi usap dimuka
Inikah tanda millenium tiga ?

Garu pelandok lumut garit
Gugur pucuk habis kontot
Lalu bidukku umbut berkait
Lenguh sendi siku dan lutut

Pelatuk besi lupuh melurut
Harimau dahan pelandok melompat
Melenguh sendi siku dan lutut
Balikkan badan biduk terjungkat

Kerbau putih membongkah tanah
Badak sambu pagut resam
Kalau mandi biarlah basah
Bidukku lalu umbut terendam

Kumpulan Puisi Anak SD


 JASAMU JIWAKU
Oleh Ama Gusti Azis

Tetesan keringat jerih payahmu..

Jemari-jemarinya luluh lantakan meja..
Di ajarkannya berdo’a dan bernyanyi…
Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta..
Menegakkan badan menghargai jasanya…
Menuruti langkahnya jejak pun ada..
Jiwanya memberikan pengorbananya..
Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya..
Lembaran pun tersobek-sobek singgasana..
Suaranya menggemakan dunianya…
Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya..
Ku haturkan terima kasih kepadanya…
Wahai guruku…jiwaku…
Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit
Permata indah, indahkan cinta…
Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku..
Terima kasih guruku…

Puisi Anak Liburan Telah Tiba

Pagi yang cerah
Ku bergegas menuju sokolah
Suara gemuruh
Lonceng sekolah
Ku nikmati masa-masa yang indah

Hangat sapa Bersama Teman
Memupuk tawa bersama kawan
Menuntut ilmu ku kerahkan
Demi meraih masa depan

Kemampuan otak terkuras lemah
Terdiam suntuk merasa lelah
Menanti hari-hari yang indah
Dan ku sambut libur sekolah

SAHABAT SEJATIKU

Oleh : Annisa Sekar Salsabila

Aku sedih, kau menghibur
Aku kecewa, kau membuatku senang
Dan bila aku tak bisa
kau pun mengajari

Sahabat
Kau bagai malaikat bagiku
Kau bagaikan bidadari untukku
Semua kebajikan ada padamu

Sahabat
Satu pintaku untukmu
Yaitu janji selalu erat
Tak pernah terpisah,
seumur hidup kita.

Ibu Ku Tercinta

Ref : tipsanak.com

Sejak kecil kau besarkan diriku
Kau rawat aku dengan cinta dan kasih sayangmu
Besarnya kasih sayang mu telah membuatku tumbuh seperti sekarang
Tumbuh sebagai orang yang terpandang

Ibu...
Sungguh ku tak tahu cara membalas kebaikan mu
Aku hanya bisa, bisa menjagamu
Menjaga dari orang – orang yang akan melukaimu

Ibu...
maafkanlah bila diruku telah melukaimu
sungguh tidak ada magsudku tuk menyakiti hatimu
aku hanya berusaha, beruasaha untuk selalu membahagiakanmu


Itulah beberapa kumpulan contoh puisi anak sd (sekolah dasar) yang penulis bisa sharekan disini, tentunya kamu bisa menentukan sendiri judul puisi sd yang mana yang bisa kamu jadikan bahan referensi puisi yang baik dan sesuai dengan kaidah dalam membuat puisi yang benar, semoga berguna. :)

Kumpulan Pantun



1. Pantun Adat
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka 

2. Pantun Agama
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba 

3. Pantun Budi
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi 

4. Pantun Jenaka
Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh 

5. Pantun Kepahlawanan
Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi 

6. Pantun Kias
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga

7. Pantun Nasihat
Parang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu 

8. Pantun Percintaan
Anak kera di atas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

9. Pantun Peribahasa
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian 

10. Pantun Perpisahan
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali juga 

11. Pantun teka-teki
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji diluar apa buahnya 


pantun-pantun diatas merupakan bentuk dari puisi lama......

semoga bermanfaat... :)

Contoh Pantun




Pantun merupakan jenis puisi lama....Postingan ini dtujukan untuk adik – adik yang masih sekolah. Langsung saja simak kumpulan pantun pendidikan sekolah.

Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah

Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid rajin banyak ilmunya
Murid malas banyak bohongnya

Ada jarum dan juga peniti
Jangan ditusuk pastilah sakit
Sesama teman jangan berkelahi
Tak ada guna badanpun sakit

Ke kota Pekanbaru membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar

Ada sisir monyet berkaca
Ada kuda mirip keledai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai

Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia

Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan

Tinggi batang pohon jambu 
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka

Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat

Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah

Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong


Contoh Puisi Anak SD

      Mentari
Hai mentari pagi
Hari ini kau datang tampak cerah sekali
Engkau datang tiap hari
Untuk sumber energi pribumi
Semua orang berlari pagi
Untuk menyehatkan diri
Tanpa kau, hai mentari
Di seluruh bumi ini
Akan mati tiada lagi




      Taman Surga
Saat tatapan mata memandang lepas
Wujud ciptaanNya di dunia
Berdegup hati ini berkata,
Sungguh mempesona tak ada duanya
Ku bayangkan dan kuresapi siapa gerangan
Membuat sama sedemikian rupa
Hati semakin berdegup seraya menangis
teringat dan terngiang, seperti apa
taman surga berada
Meratap dan menangis kembali hati ini
Mengingat janji Tuhan
Hanyalah mereka manusia pilihan
Yang jauh dari perbuatan nista dan angkara murka
Yang akan menjadikan mereka penghuni taman surga
kekal selamanya
Oh, Tuhan walau seribu jalan berliku
Berikanlah petunjukMu pada langkah kaki ini
Agar hambaMu termasuk ke dalam golongannya

      Sepak bola
Begitu senang aku bermain
hingga waktu sampai aku lupakan
Berlari, menyerang, menyerbu lawan
membawa bola lari masuk ke gawang
Oh, sepak bola siapa gerangan engkau mencipta
Keberadaanmu membawa angin segar dunia
Semangat didalammu membawakan kobaran gelora
Oh, sepak bola apa dikata engkau tiada
dunia sepi!, sunyi !, suram !
bak kota mati yang ditinggal pergi

      Bangunlah Ibu Pertiwiku
Kami saksikan suasana luka lara
menerpa Ibu Pertiwi
Kami tak habis pikir
Apa gerangan engkau bersedih
Mengapa keadaanmu begitu mengkhawatirkan
begitu mencemaskan
Kami tahu kami begitu durhaka
Tak pernah berbakti kepadamu
Kerusakan, perpecahan, pertikaian
,banyak kami lakukan
Dan hanyalah maaf yang dapat kami pinta
Selagi engkau masih mau menerima
Di hati kami tak ada bisikan selain minta maaf ,
dan menyaksikan engkau bangun
melawan keruntuhan itu

      Indah Nian Desaku
Kulihat sawah membentang
Warna hijau bagai permata alam
Ku coba telusuri jalan
Akankah tetap begitu ?
Kuingin tetap begini
Terlihat apa adanya
Kuingin tetap begitu
Terlihat kenyataannya
Mentari mulai tenggelam
Dan…akupun tetap disini
Menikmati alam yang ada
Anugrah dari yang kuasa
Oh…..alam desaku
……aman dan damai
Oh…..alam desaku
……lestarikanlah
itulah contoh Puisi untuk anak Sekolah Dasar....... :)